Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Jatim Terendah dalam Lima Tahun

ILUSTRASI pekerja menggarap konstruksi jalan tol. Pertumbuhan ekonomi Jatim triwulan III 2019 terendah lima tahun terakhir. Beruntung masih tertolong sektor konstruksi.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) melambat. Pada kuartal III 2019, pertumbuhan ekonomi Jatim tercatat 5,32 persen secara year-on-year (YoY).
Pertumbuhan tersebut lebih rendah daripada capaian pertumbuhan pada kuartal III 2018 yang sebesar 5,40 persen. Capaian itu juga merupakan pertumbuhan terendah dalam lima tahun terakhir.
“Pertumbuhan kita kali ini sangat rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan industri pengolahan juga rendah,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono saat paparan data bulanan, Selasa (5/11).
Di Jatim, industri pengolahan merupakan jenis lapangan usaha yang paling besar kontribusinya terhadap pertumbuhan. Dari total pertumbuhan ekonomi 5,32 persen, kontribusi sektor tersebut mencapai 1,89 persen.
Namun, kontribusinya turun jika dibandingkan dengan kuartal III 2018 yang sebesar 2,54 persen. Hal itu turut dipengaruhi perlambatan ekonomi yang terjadi secara global.
Sejak terjadi perang dagang, industri di Jatim menghadapi berbagai tantangan. Untung, sektor konstruksi berkontribusi lebih banyak.
Jika pada kuartal III 2018 mencapai 0,71 persen, kali ini kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi naik menjadi 1,45 persen. “Sektor konstruksi kita lebih bagus,” lanjut Teguh.
Menurut dia, pelaku industri di Jatim harus lebih kuat dan antisipatif dalam menghadapi perlambatan ekonomi. Apalagi, persaingan produk dan penjualan ke depan kian ketat.
PERTUMBUHAN EKONOMI JATIM KUARTAL III (YOY)
2019 | 5,32%
2018 | 5,40%
2017 | 5,59%
2016 | 5,61%
2015 | 5,53%

Share:

Recent Posts