Berdayakan Ekonomi Digital, Grab Siap Dorong Perekonomian Indonesia

(Ka-Ki) Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri, Deputy Head of Public Affairs, Grab Indonesia Tirza Reinata Munusamy, Ekonom ISEI Surabaya, Bambang Budiarto dalam acara Diskusi Publik mengenai Manfaat Ekonomi Digital - Grab For Good: Kontribusi Grab terhadap Ekonomi Indonesia & Peluncuran Laporan Dampak Sosial Grab 2018 - 2019 di Surabaya, Senin (04/11).

Profesi sebagai ojek online (ojol) saat ini sudah menjadi mata pencaharian yang menjanjikan. Bahkan, di Indonesia, daya dukung perekonomian yang dikontribusikan Grab telah mencapai Rp 48,9 triliun sepanjang 2018 lalu.
Penelitian yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Surabaya mencatat, Grab berhasil menyumbang sebesar Rp 8,9 triliun tahun lalu. Pendapatan tersebut dihasilkan melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapat para mitra GrabCar, GrabBike, mitra merchant GrabFood, dan agen GrabKios.
Untuk kontribusi terbesar pendapatan dihasilkan oleh mitra GrabFood dengan nilai Rp 4,2 triliun, diikuti GrabBike sebesar Rp 3,5 triliun, GrabCar senilai Rp 1,1 triliun, GrabKios individual dan toko sebesar Rp 49 miliar.
Pendapatan tersebut sejalan dengan komitmen Grab, yakni ‘Grab for Good’ di mana Grab ingin memberdayakan masyarakat Asia Tenggara untuk mengambil kesempatan dan menjadi bagian dari perputaran ekonomi digital.
Pasalnya, saat ini ekonomi digital tengah tumbuh pesat dan memberikan kesempatan para mitra untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Deputy Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Reinata Munusamy mengatakan bahwa Indonesia siap menjadi salah satu ekonomi terbesar di Asia.
“Tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut tumbuh bersama Indonesia yang tengah tumbuh. Grab ingin membangun sebuah platform yang inklusif, dan telah menjadi komitmen kami untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap negara tempat kami beroperasi. Memberdayakan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil serta membangun angkatan kerja yang siap menyambut masa depan. Grab for Good,” terang dia.
(Ka-Ki) Deputy Head of Public Affairs, Grab Indonesia Tirza Reinata Munusamy berfoto bersama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. H. RB. Fattah Jasin, MS dalam  Diskusi Publik mengenai Manfaat Ekonomi Digital – Grab For Good: Kontribusi Grab terhadap Ekonomi Indonesia & Peluncuran Laporan Dampak Sosial Grab 2018 – 2019  di Surabaya, Senin (04/11).

Dengan menawarkan peluang pendapatan kepada sekitar 300.000 pengemudi dan 40.000 agen GrabKios individual yang sebelumnya menganggur, pendapatan Grab pun turut meningkat pada 2018.
Seperti, pendapatan mitra pengemudi GrabBike yang meningkat sebesar 144 persen dan GrabCar sebesar 114 persen. Lalu, penjualan mingguan mitra merchant GrabFood meningkat sebesar 34 persen.
Selain meningkatkan pendapatan para mitra, Grab juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja. Masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan, kini dapat memperoleh penghasilan setelah bermitra dengan Grab.
Salah satu mitra GrabKios asal Surabaya, Oktavia Ayu Suryaningsih berkata bahwa teknologi memiliki dampak positif terhadap bisnis counter pulsanya yang bernama Romiks Cell.
“Dulu, kalau kita mau ngisi pulsa pelanggan keluar kota ada jatahnya. Kalau penjualan melebihi jatah cluster, kita bisa diblok dan nggak dikasih saldo,” tuturnya. Padahal, pelanggan Oktavia rata-rata adalah orang-orang kantoran yang biasanya berasal dari luar daerah.
Namun, sejak menjadi agen GrabKios, semua keribetan tidak lagi dialami. Kini, ia pun tidak perlu memiliki stok pulsa maupun kuota tiap provider.
“Hanya bermodalkan smartphone, kemudian men-download aplikasi GrabKios, semua sudah jadi satu. Walaupun kita isi saldonya sedikit, tapi kita bisa menjual semua item. Lebih praktis dan cara pengecekannya juga mudah,” ungkapnya.

Share:

Recent Posts