Didorong Ekonomi Digital, Yakin Pertumbuhan PDB 2020 Capai 5,2 Persen

ILUSTRASI. Dorongan ekonomi digital terhadap konsumsi masyarakat ke depan diprediksi makin kuat. 

Perekonomian Indonesia tahun depan diprediksi bisa tumbuh dengan stabil. Daya tahan ekonomi yang ditopang konsumsi masyarakat serta efek kebijakan makro seperti penurunan suku bunga dan reformasi struktural diproyeksikan mampu menopang pertumbuhan ekonomi.
“Pertumbuhan Indonesia 2020 bisa mencapai 5,0–5,2 persen,” jelas ekonom BCA David Sumual, Jumat (18/10).
Dia mengungkapkan, pada 2008, ekonomi tidak hanya melambat, tapi juga ada ancaman resesi. Meski begitu, ekonomi tetap bisa tumbuh 4,6 persen karena cukup kuatnya konsumsi masyarakat.
Berbeda dengan Singapura yang sangat bergantung pada perdagangan internasional, ketergantungan Indonesia terhadap ekspor hanya 12 persen. “Jadi, kami tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi global. Ini modal, tinggal bagaimana bisa menarik sektor riil masuk ke sini,” tuturnya.
Dia menyatakan, ada beberapa katalis yang bisa mendorong ekonomi tahun depan. Di antaranya, kelanjutan proyek infrastruktur dan rencana pemindahan ibu kota yang akan mendorong kinerja sektor konstruksi dan properti.
“Reformasi struktural juga penting untuk meningkatkan daya saing dan menarik investasi di tengah disrupsi,” lanjutnya.
David menuturkan, penetrasi teknologi dan ponsel pintar telah memunculkan kekuatan baru ekonomi dalam negeri yang bertumpu pada digitalisasi. Riset yang dirilis Google, Temasek, dan Bain menyebutkan bahwa Indonesia berkontribusi USD 40 miliar atau Rp 567,49 triliun dari total nilai ekonomi digital di Asia Tenggara yang diproyeksikan menembus USD 100 miliar pada 2019.
Nilai ekonomi berasal dari lima sektor ekonomi berbasis internet. Yakni, e-commerce, media daring, ride-hailing, wisata atau travel, dan layanan finansial.
“Pada 2025, ekonomi digital Indonesia bakal bertumbuh menjadi USD 133 miliar,” imbuhnya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Darmin Nasution berbagi kisah saat menjadi menteri pada era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK). Dia mengungkapkan, menjadi menteri ekonomi memang bukan pekerjaan yang mudah. Dinamika ekonomi global menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang terus terdampak sentimen eksternal.
“Harga komoditas turun cukup signifikan. Padahal, pemerintah membutuhkan dana yang besar untuk membiayai pembangunan. Waktu itu, sampai 2010–2011, harga hasil sumber daya alam (SDA) menanjak. Namun, harga itu mulai turun pada 2012 sehingga pemerintah ini dimulai dari periode mengarah ke perlambatan,” ujar Darmin, Jumat.
Kondisi perlambatan ekonomi juga terjadi menjelang pemerintahan Jokowi jilid II bersama Ma’ruf Amin. Ditambah, beberapa waktu belakangan, lembaga dunia beramai-ramai memprediksi terjadinya perlambatan ekonomi yang mengarah pada resesi.
Bedanya, lanjut Darmin, pemerintahan Jokowi jilid I dimulai dengan langkah radikal menaikkan harga BBM. “Penghematannya dipakai untuk membangun infrastruktur. Juga dipakai untuk pendidikan dan bantuan sosial. Itu alur besarnya,” tuturnya.
PERTUMBUHAN EKONOMI 2014–2019
2014 5,01 persen
2015 4,88 persen
2016 5,03 persen
2017 5,07 persen
2018 5,17 persen
2019* 5,08 persen
2020* 5,0–5,2 persen
Keterangan: *Proyeksi
Share:

Ijen Masih Membara, Perputaran Ekonomi Lumpuh Total

SULIT DIPADAMKAN: Angin kencang semakin meratakan persebaran api hingga kawasan Merapi Ungup-Ungup. Foto diambil pukul 19.00 tadi malam dari Agro Wisata Tamansuruh. 

RADAR BANYUWANGI/RABA
SULIT DIPADAMKAN: Kobaran api terus meluas. Angin kencang semakin meratakan persebaran api hingga kawasan Merapi Ungup-Ungup. Foto diambil pukul 19.00 tadi malam dari Agro Wisata Tamansuruh.

MIKUL SELANG AIR: Anggota TNI, polisi, Satpol PP, Basarnas, BPBD, dan relawan bahu-membahu memadamkan api di dekat Paltuding, kemarin.



 Kebakaran Gunung Ranti dan Ijen berdampak terhadap aktivitas wisata. Pendakian tutup, wisatawan tak mau datang. Dampak kebakaran juga dirasakan para pekerja angkut belerang dan jasa troli wisatawan.

FREDY RIZKIJawa Pos Radar Banyuwangi

Tiga orang penambang belerang dan guide Ijen  tertunduk lesu di dekat puing-puing bangunan timbangan belerang milik PT Candi Ngrimbi yang ludes dilalap api. Mereka mencari sisa troli yang masih layak untuk digunakan. Maklum, sebagian besar troli yang ada hangus terbakar.

”Semua ludes. Tiga warung terbakar, sama lokasi istirahat para penambang juga hangus. Tadi ada banyak penambang yang datang mengambil troli yang masih bisa dipakai. Kalau begini tidak bisa kerja,” ujar Cipto, salah seorang penyedia jasa troli di Ijen.
   
Pasca Ijen terbakar hebat Minggu kemarin (20/10), seluruh aktivitas perekonomian dan jasa troli dihentikan. Cipto mengaku bingung apa yang harus dikerjakan agar dapurnya tetap ngebul. Alih-alih cepat bisa kerja lagi, Cipto pun turun membantu pemadaman api. Dengan harapan geliat ekonomi Ijen bisa segera pulih.

”Saya sudah periksa jalur pendakian sampai atas, semuanya terbakar kecuali kantin di Pos Bunder. Sepertinya susah dilalui karena asap dan api masih ada di sekitar jalur pendakian. Padahal hari ini saya dapat pesanan tamu dari Pertamina,” ungkapnya.

Bagian Administrasi dan Keuangan PT Candi Ngrimbi Virga membenarkan, sejak Ijen terbakar pihaknya sudah meminta para penambang untuk libur. Selain pos timbangan sudah terbakar, sangat membahayakan kalau para penambang memaksa naik. Biasanya ada 50 sampai 70 penambang dari total 150 orang yang bekerja.

Dalam sehari, total perusahaanya mengeluarkan uang sampai Rp 15 juta untuk menggaji para penambang tersebut. ”Semua bangunan terbakar, termasuk troli yang dipakai kerja. Sepeda motor milik Tohari ikut terbakar.  Uang tunai Rp 2 juta dan handphone juga hangus,” kata Virga.

Sembari menanti kondisi Ijen membaik, Virga berupaya membantu penambang memperbaiki troli. Pasca kebakaran, sebagian troli bisa diperbaiki. Apalagi alat tersebut juga menjadi sarana untuk membawa belerang dari puncak ke pos timbang. ”Segera kita bangun pos timbang darurat. Kita tidak menyangka pos timbang terbakar. Kemarin sepertinya api hanya ada di sebelah barat,” ungkapnya.

Salah seorang guide TWA Ijen, Suroso, 34, menuturkan, kebakaran Ijen kali ini menjadi yang paling hebat selama 9 tahun terakhir. ”Teman-teman libur kerja semua. Kalau dipaksakan kerja bisa mengancam nyawa,” kata Suroso.

Tak hanya penyedia jasa troli dan penambang, warung-warung yang ada di sekitar Paltuding juga tutup. Hanya satu dua yang masih terlihat melayani para relawan yang betugas memadamkan api. ”Kemarin barang dagangan langsung saya bawa pulang. Semoga kebakaran tidak terlalu lama karena ini mata pencaharian kita,” terang Fauzan, salah seorang pedagang asongan.

Share:

Menguatkan Pilar Ekonomi Desa

PROGRAM SUKSES: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat peluncuran buku Rural Ekonomics III: Menguatkan Pilar Ekonomi Desa di Balai Makarti Muktitama, Jakarta, Selasa (15/10).

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) secara resmi meluncurkan buku Rural Ekonomics III: Menguatkan Pilar Ekonomi Desa di Jakarta, Selasa (15/10). Buku itu berisi visi, misi, dan road map yang dijalankan Kemendes PDTT dalam membangun perekonomian desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menjelaskan, permasalahan utama di desa adalah kemiskinan. Menurut dia, kemiskinan hanya bisa diatasi dengan menciptakan aktivitas perekonomian di desa. ’’Karena itu, tujuan diterbitkannya buku ini adalah untuk sharing bagaimana proses kita menciptakan aktivitas ekonomi di desa,” kata Eko.
Perekonomian desa semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan adanya program dana desa yang disalurkan pemerintah. Pada 2019, secara rata-rata per desa menerima Rp 934 juta. Selama periode 2015–2019, jumlah desa bertambah dari 74.093 menjadi 74.953 desa.
’’Secara akumulasi lima tahun terakhir, pemerintah menyalurkan lebih dari Rp 257 triliun dana desa. Jika ditambah akumulasi ADD (alokasi dana desa) yang Rp 176 triliun, lebih dari Rp 433 triliun uang mengalir ke desa selama 2015–2019,” ujarnya.
Dari sisi pembangunan, Eko menyebutkan bahwa hingga akhir Juli 2019, lebih dari 201.000 kilometer jalan desa terbangun. Setiap desa rata-rata membangun 2,6 kilometer jalan. Selain itu, masih banyak infrastruktur lain yang dibangun. Misalnya, 260.000 MCK, 10.000 polindes, 26.000 posyandu, dan 49.000 sumur.
Meski demikian, dia tidak menampik masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk membangun pedesaan di Indonesia. Dia menyebut pembangunan pedesaan adalah upaya yang tidak mengenal akhir. ’’Yang paling penting adalah bagaimana kita menciptakan aktivitas ekonomi supaya kemiskinan berkurang. Dengan begitu, secara otomatis permasalahan lain juga berkurang,” ujarnya.
Share:

Denpasar Buka Ruang Kolaborasi Bersama ITB, Soal Ekonomi Kreatif

KOLABORASI: Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat menerima akademisi ITB di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (31/10). (HUMAS PEMKOT DENPASAR FOR BALI EXPRESS)

DENPASAR, BALI EXPRESS - Keseriusan Pemerintah Kota Denpasar dalam memberikan ruang kreativitas kepada masyarakat ditunjukkan dalam beragam program kreatif. Salah satunya berkolaborasi dengan akademisi dari Institut Teknologi Bandung terkait dengan menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang melibatkan para pelaku usaha.
Kolaborasi ini pun, Kamis (31/10) didiskusikan langsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat menerima Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Sekolah Bisnis Manajemen ITB, Prof. Dr.Aurik Gustomo, S. T., M,T di Ruang Rapat Kantor Walikota Denpasar, Kamis (31/10). Ikut pula Direktur Kemahasiswaan Komite Inkubator Bisnis Sekolah Bisnis Manajemen ITB, Sonny Rustiadi, SE., MBA., PhD., CBAP.

Turut serta mendampingi Walikota Rai Mantra, yakni Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, Ketua Bekraf Denpasar I Putu Yuliartha, dan jajaran OPD terkait lainnya.
Fokus bahasan adalah terkait dengan general kebijakan dari Pemkot Denpasar, khususnya tentang pengurangan penggunaan kantong plastik. Pengembangan UKM menjadi hal penting, karena Bali dikenal sebagai daerah wisata, sehingga pengembangan UKM sangat potensial. Maka pelatihan kemasan ramah lingkungan ini menjadi sangat penting, agar sinergis dengan program Pemkot Denpasar.
Walikota Rai Mantra menyambut baik kolaborasi ini. Baginya pemberdayaan masyarakat melalui social preneurship sangat baik dikembangkan, apalagi optimaliasi kemasan ramah lingkungan. “Kami juga membangun satu gedung khusus untuk memfasilitasi kreativitas anak-anak muda dan pelaku usaha. Jadi ini juga bisa dimanfaatkan bersama Bekraf,” ungkapnya.
Sementara itu, Sonny Rustiadi, SE., MBA., PhD., CBAP mengatakan, pihaknya telah intens berkomunikasi dengan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar. “Banyak yang sangat baik kami eksekusi di Denpasar. Karena memang fokus kami sama, dan yang terpenting adalah keberlanjutan program dan rencana jangka pendek, menengah dan panjang,” ungkapnya.
Sedangkan Sri Utari mengatakan, hal utama yang akan menjadi agen of change adalah perangkat LDD (Layanan Design Denpasar) dan UKM binaan Pemkot Denpasar. “Intensitas interaksi akan digerakkan, yang bermuara pada komunitas atau sekaa pebisnis yang menjadi pionir kemasan ramah lingkungan ini,” ungkapnya.
Harapannya, segala sesuatunya berjalan lancar dan dapat mewujudkan ekosistem ekonomi kreatif, dan mendukung langkah UKM dalam menciptakan kemasan ramah lingkungan.

Share:

Berdayakan Ekonomi Digital, Grab Siap Dorong Perekonomian Indonesia

(Ka-Ki) Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri, Deputy Head of Public Affairs, Grab Indonesia Tirza Reinata Munusamy, Ekonom ISEI Surabaya, Bambang Budiarto dalam acara Diskusi Publik mengenai Manfaat Ekonomi Digital - Grab For Good: Kontribusi Grab terhadap Ekonomi Indonesia & Peluncuran Laporan Dampak Sosial Grab 2018 - 2019 di Surabaya, Senin (04/11).

Profesi sebagai ojek online (ojol) saat ini sudah menjadi mata pencaharian yang menjanjikan. Bahkan, di Indonesia, daya dukung perekonomian yang dikontribusikan Grab telah mencapai Rp 48,9 triliun sepanjang 2018 lalu.
Penelitian yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Surabaya mencatat, Grab berhasil menyumbang sebesar Rp 8,9 triliun tahun lalu. Pendapatan tersebut dihasilkan melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapat para mitra GrabCar, GrabBike, mitra merchant GrabFood, dan agen GrabKios.
Untuk kontribusi terbesar pendapatan dihasilkan oleh mitra GrabFood dengan nilai Rp 4,2 triliun, diikuti GrabBike sebesar Rp 3,5 triliun, GrabCar senilai Rp 1,1 triliun, GrabKios individual dan toko sebesar Rp 49 miliar.
Pendapatan tersebut sejalan dengan komitmen Grab, yakni ‘Grab for Good’ di mana Grab ingin memberdayakan masyarakat Asia Tenggara untuk mengambil kesempatan dan menjadi bagian dari perputaran ekonomi digital.
Pasalnya, saat ini ekonomi digital tengah tumbuh pesat dan memberikan kesempatan para mitra untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Deputy Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Reinata Munusamy mengatakan bahwa Indonesia siap menjadi salah satu ekonomi terbesar di Asia.
“Tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut tumbuh bersama Indonesia yang tengah tumbuh. Grab ingin membangun sebuah platform yang inklusif, dan telah menjadi komitmen kami untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap negara tempat kami beroperasi. Memberdayakan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil serta membangun angkatan kerja yang siap menyambut masa depan. Grab for Good,” terang dia.
(Ka-Ki) Deputy Head of Public Affairs, Grab Indonesia Tirza Reinata Munusamy berfoto bersama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. H. RB. Fattah Jasin, MS dalam  Diskusi Publik mengenai Manfaat Ekonomi Digital – Grab For Good: Kontribusi Grab terhadap Ekonomi Indonesia & Peluncuran Laporan Dampak Sosial Grab 2018 – 2019  di Surabaya, Senin (04/11).

Dengan menawarkan peluang pendapatan kepada sekitar 300.000 pengemudi dan 40.000 agen GrabKios individual yang sebelumnya menganggur, pendapatan Grab pun turut meningkat pada 2018.
Seperti, pendapatan mitra pengemudi GrabBike yang meningkat sebesar 144 persen dan GrabCar sebesar 114 persen. Lalu, penjualan mingguan mitra merchant GrabFood meningkat sebesar 34 persen.
Selain meningkatkan pendapatan para mitra, Grab juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja. Masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan, kini dapat memperoleh penghasilan setelah bermitra dengan Grab.
Salah satu mitra GrabKios asal Surabaya, Oktavia Ayu Suryaningsih berkata bahwa teknologi memiliki dampak positif terhadap bisnis counter pulsanya yang bernama Romiks Cell.
“Dulu, kalau kita mau ngisi pulsa pelanggan keluar kota ada jatahnya. Kalau penjualan melebihi jatah cluster, kita bisa diblok dan nggak dikasih saldo,” tuturnya. Padahal, pelanggan Oktavia rata-rata adalah orang-orang kantoran yang biasanya berasal dari luar daerah.
Namun, sejak menjadi agen GrabKios, semua keribetan tidak lagi dialami. Kini, ia pun tidak perlu memiliki stok pulsa maupun kuota tiap provider.
“Hanya bermodalkan smartphone, kemudian men-download aplikasi GrabKios, semua sudah jadi satu. Walaupun kita isi saldonya sedikit, tapi kita bisa menjual semua item. Lebih praktis dan cara pengecekannya juga mudah,” ungkapnya.

Share:

Tren Perlambatan Berlanjut, Pertumbuhan Ekonomi Q3 5,02 Persen

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2019 sebesar 5,02 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2019 sebesar 5,02 persen year on year (YoY) atau dibandingkan periode sama tahun lalu. Sementara secara kuartalan atau quarter to quarter (QtQ) ekonomi tumbuh 3,06 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2019 sebesar 5,02 persen. Utamanya, perekonomian global masih diliputi ketidakpastian.
Perlambatan ekonomi global tercermin dari data industri serta perdagangan di pasar global yang cenderung rendah. Misalnya, harga komoditas migas dan nonmigas di pasar internasional pada kuartal-III mengalami penurunan dibandingkan periode sama tahun lalu.
“Rata-rata ICP (Indonesia crude price) pada triwulan-III 2018 sebesar USD 71,64 perbarel. Pada triwulan-III 2019 harganya sebesar USD 59,81 perbarel. Rata-rata ICP turun 16,5 persen YoY,” katanya dalam paparan di Jakarta, Selasa (5/11).
Komoditas lain juga mengalami penurunan harga secara tahunan antara lain batu bara yang turun 42,07 persen dan CPO (crude palm oil) yang turun 6,85 persen. Sedangkan harga karet masih naik tipis 1,79 persen YoY.
Perlambatan ekonomi global juga terlihat dari perekonomian mitra dagang yang tumbuh tapi melambat. Seperti Tiongkok, pada kuartal-III 2018 tumbuh 6,5 persen, dan pada kuartal-III 2019 tumbuh hanya 6 persen.
Perlambatan ekonomi di Tiongkok mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia, karena andilnya mencapai 17,2 persen. Selain Tiongkok, Amerika Serikat (AS) juga mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, di mana pada kuartal-III 2018 tumbuh 3,1 persen dan pada kuartal-III 2019 tumbuh hanya 2 persen.
Negara mitra dagang lainnya seperti Singapura dan Korea Selatan juga mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Singapura tumbuh melambat dari 2,6 persen pada kuartal-III 2018 menjadi 0,1 persen pada kuartal-III 2019. Sedangkan Korea Selatan tumbuh melambat dari 2,1 persen menjadi 2 persen.
“Ketidakpastian global membawa dampak pelemahan ekonomi, baik negara maju maupun berkembang,” kata Suhariyanto.
Adapun faktor domestik yang mempengaruhi perlambatan pertumbuhan ekonomi yakni penurunan konsumsi pemerintah, didorong adanya penurunan belanja barang dan jasa, belanja modal, serta bantuan sosial (bansos). Turunnya konsumsi pemerintah ini terlihat dari realisasi belanja pemerintah pada kuartal-III 2019 yang hanya Rp 559,98 triliun (22,75 persen dari pagu sebesar Rp 2.461,11 triliun).
Pada periode sama tahun lalu, realisasinya mencapai Rp 568,17 triliun (25,59 persen dari pagu yang sebesar Rp 2.220,7 triliun). Dari berbagai faktor tersebut, PDB pada kuartal-III 2019 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp 4.067,8 triliun.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi terus mengalami perlambatan empat kuartal terakhir, yakni 5,18 persen (kuartal-IV 2018), 5,07 persen (kuartal-I 2019), 5,05 persen (kuartal-II 2019), dan 5,02 persen (kuartal-III 2019).

Share:

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Jatim Terendah dalam Lima Tahun

ILUSTRASI pekerja menggarap konstruksi jalan tol. Pertumbuhan ekonomi Jatim triwulan III 2019 terendah lima tahun terakhir. Beruntung masih tertolong sektor konstruksi.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) melambat. Pada kuartal III 2019, pertumbuhan ekonomi Jatim tercatat 5,32 persen secara year-on-year (YoY).
Pertumbuhan tersebut lebih rendah daripada capaian pertumbuhan pada kuartal III 2018 yang sebesar 5,40 persen. Capaian itu juga merupakan pertumbuhan terendah dalam lima tahun terakhir.
“Pertumbuhan kita kali ini sangat rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan industri pengolahan juga rendah,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono saat paparan data bulanan, Selasa (5/11).
Di Jatim, industri pengolahan merupakan jenis lapangan usaha yang paling besar kontribusinya terhadap pertumbuhan. Dari total pertumbuhan ekonomi 5,32 persen, kontribusi sektor tersebut mencapai 1,89 persen.
Namun, kontribusinya turun jika dibandingkan dengan kuartal III 2018 yang sebesar 2,54 persen. Hal itu turut dipengaruhi perlambatan ekonomi yang terjadi secara global.
Sejak terjadi perang dagang, industri di Jatim menghadapi berbagai tantangan. Untung, sektor konstruksi berkontribusi lebih banyak.
Jika pada kuartal III 2018 mencapai 0,71 persen, kali ini kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi naik menjadi 1,45 persen. “Sektor konstruksi kita lebih bagus,” lanjut Teguh.
Menurut dia, pelaku industri di Jatim harus lebih kuat dan antisipatif dalam menghadapi perlambatan ekonomi. Apalagi, persaingan produk dan penjualan ke depan kian ketat.
PERTUMBUHAN EKONOMI JATIM KUARTAL III (YOY)
2019 | 5,32%
2018 | 5,40%
2017 | 5,59%
2016 | 5,61%
2015 | 5,53%

Share:

HPS 2019 Banjir Pengunjung, Nilai Transaksi Ekonomi Tembus Rp 8 Miliar

Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2019 di Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Perhelatan akbar Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 39 di Lapangan MTQ Kota Kendari akhirnya resmi ditutup. Selama empat hari pelaksanaan, terdapat 266 stan pameran dan 88 stan kuliner ramai dikunjungi pengunjung. Selama tiga hari pameran, total pengunjung diperkirakan 83 ribu orang. Total nilai transaksi, baik dalam bentuk penjualan langsung dalam pameran, bazar UKM, kuliner maupun pemesanan barang senilai Rp 8 miliar lebih.
Sekda Sulawesi Tenggara La Ode Mustari sangat mengapresiasi pelaksanaan di wilayahnya. Dirinya memaknai perayaan HPS sebagai momen saling mengingatkan bahwa kekuatan setiap negara ada di pangan. Kakao dan sagu sebagai dua komoditas unggulan wilayahnya yang selama ini terpendam, mampu ditampilkan kepada tamu-tamu manca negara.
“Secara pribadi kami bersyukur betapa kuatnya komitmen kita terhadap pangan. Saya juga terharu setiap elemen saling bahu membahu mensuseskan acara ini. Peringatan HPS adalah berkah bagi kami karena memberikan dampak baik bagi daerah. Potensi daerah berkembang dan memberikan peningkatan bagi roda ekonomi masyarakat. Maka cukuplah kami katakan kegiatan ini berjalan dengan sukses,” ujar La Ode.
Dalam sambutan penutupannya, Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman menyebutkan peserta yang hadir pada acara pembukaan di Angata tercatat lebih dari 5000 orang. Sebanyak 12 Gubernur/Wakil Gubernur, anggota DPR RI dan DPRD, 71 Bupati/ Walikota seluruh Indonesia, 16 Duta Besar/ perwakilannya, serta perwakilan 6 organisasi Internasional, Kementerian/lembaga terkait, stakeholder, petugas, petani dan masyarakat umum.
“Dalam pembukaan tersebut juga sukses dilaksanakan gelar inovasi teknologi budidaya dan pengolahan kakao dengan berbagai varietas unggul komoditas pertanian. Termasuk di dalamnya bimbingan teknologi pada petani dan petugas, Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan bimbingan teknologi kepada petani dan petugas,” papar Sukarman.
Sesuai tema HPS 2019 yang berbunyi, “Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045”, pada kesempatan tersebut juga diadakan festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Kegiatan ini diikuti 34 peserta yang merupakan perwakilan Tim Penggerak PKK Provinsi bekerja sama dengan pelaku usaha pangan lokal. Festival terdiri dari kategori produk olahan pangan komersial dan kategori lunch box yang terdiri atas klaster sagu, umbi-umbian dan serealia.
Selain festival, turut juga dilaksanakan seminar nasional bertema, “Pemanfaatan Sumber Daya Pangan Lokal untuk mewujudkan Keanekaragaman Pangan Keluarga” yang diikuti 527 orang peserta. Sementara temu bisnis dihadiri oleh 250 peserta. Temu bisnis tersebut berhasil menggoreskan 26 MoU antara produsen dengan pembeli senilai Rp 35 miliar per tahun untuk produk kakao, minyak nilam, minyak kelapa (VCO), produk peternakan, buah dan sayuran. Bahkan Maroko tertarik untuk melakukan kerja sama dengan Sulawesi Tenggara.
Walikota Kendari Sulkarnain Kadir sangat bersyukur pelaksanaan HPS tahun ini diselenggarakan di wilayahnya. Diakuinya, event ini secara luas terbukti mampu membuat kota Kendari ramai, semarak dan sekaligus mengangkat potensi yang ada di Kendari.
“Alhamdulillah tadi pagi saya mendapat pesan dari Duta Besar Marokko untuk melangsungkan pertemuan di Jakarta perihal potensi yang ada di Kendari. Ini adalah langkah awal yang akan kita tindak lanjuti termasuk ada beberapa negara lain yang sudah menunjukkan antusiasmenya,” papar Sulkarnain.
Share:

Cita-cita BI, Indonesia jadi Pusat Ekonomi Syariah pada 2024

Festival Ekonomi Syariah.

Potensi ekonomi syariah Indonesia sangat besar. Namun, Indonesia masih lebih banyak menjadi konsumen ketimbang produsen. Karena itu, BI berusaha mengubah kondisi tersebut. Bersama Komite Nasional Keuangan Syariah (KNS) dan pemerintah, BI berusaha menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah pada 2024.
“Memang kelihatannya ambisius. Namun, dengan koordinasi yang baik, semoga ambisi itu terwujud,” kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar), Rabu (6/11).
Dia mengatakan kecewa karena Indonesia tertinggal oleh Malaysia. Negeri jiran itu lebih dulu eksis sebagai pemasok makanan halal dunia. Karena itu, wajib hukumnya bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa sepakat dengan Dody. Pemerintah Jatim, menurut dia, mendukung pengembangan ekonomi syariah dengan memasukkan penganggaran program One Pesantren One Product (OPOP) ke RAPBD 2020.
Sementara itu, pasar modal syariah di Indonesia terus tumbuh signifikan. Namun, pertumbuhannya belum optimal karena tingkat literasi masyarakat tentang sektor tersebut masih rendah. Rabu, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jatim Dewi Sriana mengatakan bahwa hingga September lalu, investor saham syariah di tanah air mencapai 61.130.
Share:

Rakyat Menunggu Gebrakan Tim Ekonomi Indonesia Maju

Jokowi-Ma'ruf mengumumkan secara resmi menteri-menteri yang akan membantunya di kabinet. Kabinet ini diberi nama Kabinet Indonesia Maju 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengakomodir berbagai elemen pendukungnya di dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM). Dukungan politik juga ada pada parlemen yang mayoritas diisi legislator pendukung pemerintah.
Karena itu, Ketum Laskar Rakyat Jokowi (LRJ) Riano Oscha berharap para menteri yang telah dilantik oleh Presiden itu, bisa langsung menunjukan totalitasnya dalam bekerja.
“Kini saatnya bekerja, harapan ada di pundak mereka. Kami berharap para menteri benar-benar dapat memahami dan mengimplementasikan visi dan misi Pak Jokowi membawa Indonesia maju, dan menyejaterahkan rakyat,” ujar Riano dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Kamis (7/11).
Riano juga berharap, pemerintahan Jokowi – Ma’ruf sepatutnya bisa menghadirkan harapan baru. Terutama gebrakan dari tim ekonomi yang ada di Kabinet Indonesia Maju.
“Saya pikir rakyat saat ini sedang menunggu sebuah gebrakan di bidang ekonomi. Oleh sebab itu, tim ekonomi yang ada saat ini harus segera bergerak cepat,” paparnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi triwulan III-2019 sebesar 5,02 persen. Itu artinya melambat dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu yang tumbuh 5,17 persen.
“Kini saatnya Kabinet Indonesia Maju bekerja membawa Indonesia maju dan membawa kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketum Forum Relawan Jokowi Andi Azwan. Dia menyebutkan tidak ada lagi waktu berleha-leha, tim ekonomi wajib untuk terus kerja, kerja, dan kerja.
Menurutnya, perekonomian dunia memang tengah mengalami tekanan yang cukup berat, bahkan sudah masuk kategori resesi. Tapi, bukan berarti itu menjadi alasan mutlak bahwa ekonomi Indonesia sulit menanjak.
“Kalau tidak ada terobosan signifikan, berarti tim ekonomi pemerintah bisa dikatakan tidak siap. Waspada dengan kondisi ekonomi global boleh saja, namun tetap harus dipikirkan solusinya,” ujarnya.
Sementara itu Ketua DPP Arus Bawah Jokowi Supriyanto menyebutkan Presiden Jokowi menyampaikan, Indonesia punya potensi menjadi negara dengan pendapatan tinggi (high income country). Demi mencapai tujuan tersebut, maka perlu menggenjot ekonomi untuk keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah (middle income country).
“Nah, ini tentunya tantangan bagi tim ekonomi Kabinet Indonesia Maju. Kita minta Presiden Jokowi agar mewajibkan menteri turun ke lapangan. Kami dukung penuh hal itu,” tegasnya.
Share:

Festival Ekonomi Syariah di Jatim Raup Rp 18,99 Triliun

Suasana berbagai macam pemeran edukasi dan perbankan dari Bank Indonesia Syariah saat Festival Ekonomi Syariah Indonesia di Grand City Surabaya, kemarin, Jumat (8/11). 

Ekonomi syariah ternyata menjadi daya tarik bagi pebisnis di Jawa Timur (Jatim). Hal itu terlihat dari tingginya animo masyarakat dalam event Festival Ekonomi Syariah (Fesyar).
Sejak digelar tiga hari lalu, event tersebut mampu mengumpulkan transaksi business matching mencapai Rp 18,99 triliun. Nilai itu berasal dari berbagai kerja sama perusahaan maupun orang yang terlibat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan, bukan hanya industri keuangan yang aktif memasarkan produk dalam event tersebut. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga terus berupaya mempromosikan produk masing-masing hingga pasar ekspor melalui Fesyar.
“Kami juga membantu para pengusaha UMKM, termasuk yang berasal dari pesantren, untuk memperluas pasar luar negeri. Untuk permintaan di luar negeri, banyak yang dipenuhi oleh permintaan kerajinan dan makanan,” katanya di sela-sela Fesyar, Jumat (8/11).
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, Jatim merupakan provinsi pertama yang menjadi cikal bakal Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), event terbesar dalam lingkup ekonomi syariah. Jatim dinilai sebagai provinsi dengan jumlah pondok pesantren terbanyak se-Indonesia, dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat.
Seiring dengan tingginya animo masyarakat, ISEF akan berubah menjadi event skala internasional dan dipindahkan ke Jakarta. Tahun ini ISEF bakal digelar pada 12–16 November.
“Itu pertanda naik kelas. Juga sesuai dengan misi pada awalnya. Dari Jatim, kami arahkan bagaimana supaya event syariah ini bisa mengundang lebih banyak UMKM, pembelian sukuk, dan business matching mulai skala nasional hingga internasional,” ujar Dody.
Jatim diharapkan tetap menjadi salah satu provinsi yang unggul dalam pengembangan ekonomi syariah, selain Aceh dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Dody pun melihat potensi ekspor produk pesantren dari Jatim cukup besar. Asalkan, pesantren mampu membuat produk unggulan yang berkualitas dan dapat bersaing dengan produk dari luar negeri.
Direktur Bisnis Small Medium Enterprise (SME) dan Komersial PT Bank BNI Syariah Dhias Widhiyati menambahkan, pihaknya telah menyepakati tiga proyek business matching dalam Fesyar di Surabaya kali ini. Proyek-proyek tersebut adalah pemberian fasilitas rekening gaji (payroll) kepada karyawan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), pembiayaan-pembiayaan sindikasi kepada PLN, dan pembiayaan modal kerja kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Dengan kesempatan business matching kali ini, Dhias berharap perseroan bisa menyasar potensi bisnis payroll dan pembiayaan yang lebih luas. “Diharapkan, ke depan, kerja sama itu bisa meningkatkan sustainable growth bisnis BNI Syariah,” katanya.
Kerja sama dengan PLN, menurut Dhias, mempunyai potensi penambahan jumlah rekening dan dana pihak ketiga (DPK) yang cukup besar. Sebab, total pegawai tetap PLN saat ini mencapai 44.236 orang. Belum lagi, ada 101.000 pegawai outsourcing dan pegawai anak usaha. Dhias menambahkan, kerja sama dengan PLN juga akan membuka peluang bisnis lain, yaitu pembiayaan konsumer.
Pencapaian Fesyar*
Jumlah pengunjung : 15.042 orang
Jumlah transaksi di booth : Rp 50,43 miliar
Nilai business matching : Rp 18,99 triliun
Pembiayaan : Rp 12,59 triliun
DPK : Rp 4,4 triliun
Sukuk : Rp 2 triliun
Keterangan: *Sampai Jumat pagi (8/11)
Share:

Recent Posts